Senin, 06 Desember 2010

“Kesesuaian lahan bagi pembangunan pertanian dan non pertanian” “Pertimbangan aspek ekonomi dan sarana prasarana dalam analisa wilayah”

Analisa Wilayah
“Kesesuaian lahan bagi pembangunan pertanian dan non pertanian”
“Pertimbangan aspek ekonomi dan sarana prasarana dalam analisa wilayah”
Wiwing Suryani
73473/2006
Pembahasan:
“Kesesuaian lahan bagi pembangunan pertanian dan non pertanian”

(HARDJOWIGENO,1986): Dalam perencanaan tata guna, faktor tanah merupakan salah satu sumber daya fisik yang sangat penting.
Saya sepakat dengan pendapat diatas, karena dalam sebuah pembangunan membutuhkan sebuah perencanaan yang matang. Apabila tata ruangnya sudah tertata sesuai dengan semestinya maka pembangunan akan mendorong menciptakan ekonomi masyarakat. Karena tata dalam sebuah kegiatan apapun sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap aktifitas penduduk dalam membangun dibidang apapun.
Ketika kegiatan pembangunan sudah dijalankan, maka kita harus memperhatikan kegiatan masyarakat sekitar. Baik dibidang pertanian maupun non pertanian. Karena  semua kegiatan akan memberikan aspek-aspek tertentu terhadap kegiatan dibidang tertentu pula.
Dari hal demikian, bahwa yang jadi pertanyaan bagi saya adalah:
1.      Sejauh mana keterkaitan kesesuian lahan dalam pembangunan pertanian dan non pertanian?
2.      Sesuai dengan tata guna lahan yang sudah ada, tidak semuanya dapat diterapkan sekarang. Berdasarkan kondisi tersebut, apa yang mesti kita lakukan agar lahan yang ada dapat dimanfaaat dengan efektif?
3.      Apabila suatu lahan lebih dominan digunakan dalam bidang pertanin, apa efek yang timbul dari hal tersebut?

“Pertimbangan aspek ekonomi dan sarana prasarana dalam analisa wilayah”
Kegiatan ekonomi merupakan salah satu kegiatan yang tidak terlepas dari gabungan aspek-aspek tertentu. Dalam pembangunan wilayah pun, kegiatan ekonomi juga sangat memberikan nilai positif. Walaupun demikian, kita tidak akan bisa melaksanakan kegiatan tanpa adanya sarana dan prasana dari kegiatan tersebut. Tentu saja kegiatan ini tidak lepas dari kondisi suatu wilayah.
Contoh:
Sumatera barat yang punya potensi daerah dibidang pertanian untuk pembangunan ekonomi masyarakat sekitarnya, maka dengan kondisi Sumatera barat sekarang masih banyak kita temukan masyarakat yang berada dibawah garis keseimbangan dari sebuah tolak ukur ekonomi yang dipakai bagi masyarakat Sumatera barat.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka yang menjadi pertanyaan bagi saya adalah:
1.      Bagaimana cara agar antara sarana dengan prasarana yang dipergunakan tidak merugikan aspek-aspek lainnya?
2.      Melihat sarana yang ada, agar perekonomian masyarakat sekitar dapat dimanfaatkan dengan efektif, maka apa yang mesti kita lakukan?
3.      Aspek-aspek apa saja yang mesti diperhatikan agar kegiatan ekonomi sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada?   
                                                                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar